Voices of Mission: A Child’s Perspective

I am a Mission on this Earth

By Neil Achim Brandon, Form 4 Paul

            Good morning, dear brothers and sisters in Christ. My name is Neil Achim Brandon. I am in Form 4 Paul. Our theme for this week – I am a Mission on this Earth is a quote by Pope Francis. Personally, I find it inspiring.

All of us have a purpose in life. God made us man and woman with a purpose. We are not meant to be mere spectators in life but are called to actively participate in the healing and the betterment of the world.

Sometimes I hear people say that they don’t have a purpose in life, which makes them have no hope in themselves. But what they don’t know is that God has prepared something big for them. For all of us. Our purpose in life is to serve God.

This quote: “I am a Mission on this Earth” tells me that we are called to make a difference and to aspire towards something bigger than ourselves. This is just as important as achieving personal goals.

I am motivated to reflect on my behaviour and how my behaviour can affect other people. Besides that, I consider it a part of my mission to live out principles and virtues such as love, compassion and service to others.

I think it is our collective calling to be agents of change and guardians of compassion. I try to live up to these ideals every day, whether it is through my interactions with others or my involvement in the community.

There are many simple ways that I can live out this mission in my daily life. Firstly, in school, I try to help my classmates by working together on projects or just listening to them. I think creating a friendly atmosphere helps us all get along better.

Secondly, as a member in my family, I focus on talking openly and being supportive so every member of my family feels loved and important. I aim to encourage them, knowing that strong family ties can positively affect the community.

Thirdly, I help local groups by doing activities that support people who need help. This includes tutoring kids and organising community clean-ups. I feel happy when I give back and make a difference in someone’s life. Thank you for your time, and may God bless you.

—————————————

By Daniel Aidan, Form 4 Peter

This phrase makes me think of why God sent me here on earth.

When I was a little boy, I was fascinated by the stories my mother told me about a time long before us humans existed, when large animals roamed the Earth. I believed then and I still do, that God took away these creatures just so he could create Mankind.

People often think of dinosaurs as ancient history lessons, movie monsters or something from a child’s imagination. But to me, they are animals, pure living animals, that existed for more than 150 million years.

God has given me a deep love for these animals from the past, I feel called to spread the knowledge of their legacy. Like all major historical events – the birth of Jesus or when Malaysia became a country – these events must be studied and cherished.

Dinosaurs are a huge part of our history. I believe that the Bible does mention Dinosaurs as the “giant beasts” or behemoth.

Unfortunately, when it comes to dinosaurs, all I can do is share knowledge about them and preserve their legacy. And that’s also why I’ve taken on this more urgent mission – to help the animals today that are in need of protection and conservation.

If our future generation doesn’t grow up living in harmony with nature, they will not understand what God’s creation really means.

It is up to us – you and I – to give all animals a chance to live decently, to coexist harmoniously with us and soon, with God’s guidance and help, this Earth will heal itself.

I am Daniel Aidan, the fierce and firm soul of a dinosaur, with the heart and kindness of an elephant.

 

SAYA ADALAH MISI DI BUMI INI

Daripada Shanelle Sylvester, Kelas KUBM 8

Nama saya Shanelle Sylvester. Saya berumur 14 tahun dan merupakan anak kedua dari 3 orang adik-beradik..

Dari usia muda lagi saya telah diajar oleh kedua ibubapa saya bagaimana cara untuk membuat tanda salib dan berdoa. Saya bersyukur sebab mummy dan daddy telah menjadi guru pertama saya di rumah.

Saya telah didedahkan oleh daddy saya dalam pelayanan melalui tugasan dia sebagai pemuzik bagi koir KUBM. Seawal umur 5 tahun, daddy saya selalu membawa saya untuk temani dia semasa latihan koir untuk Misa.

Walaupun pada ketika itu saya masih terlalu muda untuk memahami kenapa saya perlu ikut serta dalam latihan koir, namun sekarang baru saya sedar, ianya adalah untuk mempersiapkan saya menjadi alat-Nya dalam melaksanakan misi Tuhan di bumi ini. Dari situ saya terdedah dengan pelayanan-pelayanan yang membuatkan hati saya ingin sangat selalu beraktif di Gereja.

Panggilan pertama saya bermula ketika pandemik Covid melanda pada tahun 2020, waktu itu semua Misa diadakan secara dalam talian. Pada ketika itu saya telah di panggil untuk menjadi pewarta, pemazmur, dan membuat rakaman lagu bagi Misa kanak-kanak dan doa Jalan Salib secara dalam talian, bersama-sama adik dan rakan-rakan saya.

Saya juga menjadi pemazmur bagi Misa Komuni Kudus Pertama saya dan rakan-rakan. Sejak dari itu saya terus membuat pelayanan di Gereja sebagai ahli koir sekolah minggu, pemazmur, pewarta, dan juga sebagai warden sehingga ke hari ini.

Selain dari pelayanan dalam Gereja, mummy dan daddy juga telah mendedahkan kami adik beradik kepada misi kami terhadap bumi, betapa pentingnya menjaga alam sekitar, serta misi kita kepada semua golongan masyarakat, tak kira agama ataupun bangsa. Pada masa itu kami telah dibawa mengikuti program Walk of Faith, yang diadakan di Tasik Shah Alam dan Kota Kemuning.

Di sekolah, saya selalu membantu cikgu saya setiap kali dia meminta bantuan, contohnya mengangkat buku-buku ke bilik guru.

Adakalanya saya juga menjadi tempat untuk kawan meluahkan perasaan, saya akan cuba untuk menjadi pendengar yang baik. Saya suka menghulurkan bantuan kepada kawan-kawan kerana saya tahu apabila giliran saya pula yang ada masalah, saya pasti mereka akan membantu saya pula.

Sebelum saya berundur, saya ingin ambil kesempatan ini untuk mengongsikan sesuatu. Secara kebetulan tarikh hari ini merupakan hari bermakna bagi keluarga kami.

7 tahun lepas, iaitu pada tanggal 6hb Oktober, 2017, kami sekeluarga dan rakan-rakan KUBM, telah berdiri di hadapan altar ini, mempersembahkan jasad adik bongsu saya kepada Tuhan.

Pada ketika umur saya baru 7 tahun, saya tidak berapa pasti kenapa adik saya telah pergi. Namun saya masih ingat lagi raut wajah kesedihan mummy dan daddy. Saya juga amat sedih diatas pemergian adik saya, yang kami namakan baby Laura.

Saya sungguh kagum, walaupun dalam kesedihan dan kekecewaan, mummy dan daddy masih tetap setia meneruskan misi mereka sendiri melalui pelayanan di Gereja. Mereka adalah inspirasi saya untuk meneruskan misi.

Dengan ini saya ingin mengucapkan Happy Birthday yang ke-7, kepada mendiang adik saya. Semoga baby Laura tenang berada dalam dakapan Bonda Maria di syurga.

Semoga Tuhan senantiasa memberi saya kekuatan, dan membimbing saya dalam melaksanakan karya misi saya di dunia, iaitu untuk menyebarkan Injil-Nya, dan mengongsikan cintakasih-Nya kepada semua orang.

Salam Damai!